Cinta yang tak berujung
Cerpen ini sebuah kisah nyata da seseorang bernama peri
(nama samara), dengan seorang kekasih yang sedah bertahun-tahun tapi harus
terpisah karena orang tua dari wanitanya tak menyetujui, dengan lina (nama
samara)
Namaku peri umur 26Thn tinggi 168cm, aku bekerja di sebuah
PT di bagian pengawas lapangan, pada suatu hari hujan turun dan saya duduk di
sebuah gubuk di tempat aku kerja, dan aku memegang sebuah hendphone dan aku
melihat messenger terlihat di situ ada seorang wanita sedang online, padahal di
situ terlihat begitu banyak wanita yang online tapi mata ini langsung tertuju
ke wanita tersebut, aku langsung ngchat wanita tersebut, wanita tersebut
bernama lina, aku mencoba berkenalan dengan lina dan lina pun menjawab apa yang
aku tayakan paa dia, lina adalah seorang mahasiswi di sebuah perguruan tinggi
di sebuah kota, dia mengambil jurusan guru, aku dan lina pun mulai
berkomunikasi melalui chat terkadang sampai malam, suatu hari aku mencoba
meminta WhatSapp lina dia pun memberikan, aku mencoba video call dengan lina karena
penasaran dengan wajah lina,ternyata lina sosok wanita yang anggun, memakai
jilbab tutur yang lembut, aku mulai tertarik dengan lina, tak lama dari kami
kenalan 4hari dari situ aku bertanya pada lina apakah dia memiliki pasangan,
ternyata lina menjawab bahwa dia belum memiliki pasangan karena takut
mengganggu studynya, dan kami pun terus berkomunikasi di waktu luang lina
dengan seiring berjalannya waktu lina pun tertarik padaku, di suatu malam aaku
mencoba mengungkapkan isi hatiku, lina terkejut dan lina terdiam sejenak
setelah itu lina menjawab bahwa lina bersedia menjadi kekasihku, aku pun
bahagia tak terkira karena perasaan yang selama ini terpendam ternyata terjawab
dan jawabannya sempurna,
Aku dan lina pun menjalani hubungan walau harus LDR, Tapi
kami menjalani dengan ke bahagiyaan selalu berkomukasi tanpa memiliki batas,
telphon, video call, semua sosmed kami gunakan, hari-hari yang kami jalani
penuh kebahagiyaan, canda, tawa selalu mengiasi hubungan kami, tak pernah ada
kehilangan bahan untuk hari-hari yang kami lewati, di waktu libur aku mengajak
lina pergi untuk jalan-jalan menggunakan mobil yang aku miliki, ternyata kami
tidak pergi ber dua saja abang lina juga ikut, aku di kenalkan dengan abang
lina dan ternyata abang lina pun membawa pacarnya jadi kamu pergi 4 orang untuk
jalan-jalan, di saat kami jalan se akan aku dan abangnya lina sudah kenal dekat
seperti sudah kenal lebih dari setahun, kami jalan, makan, menikmati indahnya
seasana rekreasi yang kami lewati, canda tawa membuat kami bahagia tak terasa
waktu telah sore hari, kami pun beranjak pulang,setelah aku mengantar lina aku
juga pamit untuk pulang, sambil perjalanan pulang aku di temani dengan lina
lewat telphon sampai ke rumahku bahkan sampai malam tiba, begitu seterusnya
tanpa ada waktu yang terbuang tanpa komunikasi, aku pun mulai di kenalkan
dengan saudara-saudara lina,
Di saat lebaran tiba aku dan sepupuku datang untuk
berkunjung k rumah lina, awalnya senang bahagia, berbagai pertanyaan dari orang
tua lina pun mulai menjurus, di saat itu mungkin ke salahan ku meminta ijin
dari orang tua lina untuk mengajak lina berkunjung k rumah nenekku, dan orang
tua lina marah tidak menyetujuinya, aku pun langsung beranjak pulang karena
tidak enak di dengar oleh tetangga apalagi suasana lebaran,ketika malam tiba
lina menelphon dengan nada yag cukup sedih, ternyata orang tuanya marah besar
aku pun langsung meminta maaf kepada lina, ternyata lina tidak di perbolehkan
berhubungan denganku tapi lina tetap berhubungan denganku di belakang orang
tuanya,
Dan suatu hari aku mencoba mengajak lina untuk melihat
tempat kerjaku, dan lina pun bersedia dan aku pun menjemput lina dan membawa
lina ke tempat kerjaku, di perjalanan kami bersenda gurau sangat bahagia ini di
karenakan kami saling menyayangi dan saling mengisi kekurangan masing-masing,
sesampainya di tempat kerjaku lina terlihat bahagia, penuh dengan senyuman,
ketenangan lama kami di sana sampay sore tiba,di saat beranjak pulang tiba-tiba
lina terjatuh pingsan di saping mobil aku pun bergegas mengangkat lina ke dalam
mobil, aku bingung mau membawa lina k rumahnya atau kerumah sakit, sambil
berjalan aku berfikir akhirnya aku membawa lina kerumah sakit, sampay di rumah
sakit lina langsung di tangani lalu lina sadar aku bingung bagai mana caranya
menghubungi orang tua lina karena orang tua lina tidak suka padaku, akirnya
setelah lina sadar lina yang menghubungi orang tuanya yang pertama.x datang
yaitu abang lina, begitu sampay abang lina langsung marah karena di situ ada
aku bersama lina, lalu aku di suruh pulang oleh abangnya lina aku bingung mau
berbuat apa akirnya aku menunggu di luar rumah sakit satu malam tanpa tau
kondisi lina, ke esokan harinya aku mendapat telphon dari lina bahwa lina telah
mulai pulih aku merasa lega walau sedikit kawatir, lina bercerita ternyata
sewaktu kami pergi melihat tempat kerjaku kondisi lina sudah kurang sehat, tapi
lina tak mengatakan padaku karena lina ingin sekali-kli jalan denganku dalam ke
adaan bahagia,
Komunikasi kami mulai kurang karena orang tua lina
menjodohkan lina dengan seorang duda tak memiliki anak, lina tak tau bagai mana
caranya untuk membantah orang tuanya, sampai lina memintaku untuk mengajaknya
lari, aku tidak setuju karena itu makin menambah masalah besar, lina pun akhirnya
menuruti apa yang di inginkan orang tuanya, walau dia setiap tidur mengigau
memanggil-manggil namaku, tapi orang tua lina tak menghiraukan itu tetap dengan
perjodohan itu,kata-kata perpisahan kami pun terucap dengan linangan air mata,
walau tidak ada ke relaan hati tapi ini harus karena lina akan di nikahkan
dengan orang lain,
Awalnya lina tak memiliki perasaan apapun terhadap lelaki
tersebut, dengan seiring berjalannya waktu lina pun memiliki perasaan dan tak
lama kemudian mereka menikah, awalnya aku tak percaya, aku pergi k daerah
tempat lina tinggal bener ternyata di hari itu aku melihat tepat di rumah lina
ada acara dan banyak teratak krucut di sana, walau dengan rasa pedih tapi aku
tak bisa berbuat apa-apa dan akirnya aku menyendiri untuk waktu yang lama.
Cinta itu buta, cinta tak pernah tau kapan hadir, dimana
kehadirannya kita tak pernah tau, jika anda memiliki cinta yang sekarang ada
pada anda coba pertahankan, jaga cinta itu syukuri cinta yang hadir, karena tak
semua orang mempunyai perjalanan cinta
yang mulus.
Penulis; PUTRA
Penerbit; Inspirasi Diri
Sentuhanputra.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar