Pages

Subscribe:

Labels

Jumat, 03 Mei 2019

Cerpen sebuak kisah nyata, sebuah perjalanan cinta seorang pemuda


Sebuah Perjalanan cinta

Cerpen kisah nyata dari seorang pemuda yang sangat mencintai wanitanya
Kisah ini bermula dari di penghujung tahun dan bertemunya dengan tahun baru, waktu itu aku lgi jalan-jalan dengan sahabat aku di sebuah kota ketika di tengah perjalanan aku merasa suntuk dan mengambil sebuah handphone dari saku, dan aku melihat messenger ada terlihat seorang wanita yang sedang online aku mencoba membuka profilnya untuk melihat identitas dari seorang wanita tersebut dan ternyata status fb terseut masih lajang maka dari itu aku branikan untuk ngechat wanita tersebut, sebut saja namaya RANI [ nama samaran ].
Dan ternyata wanita tersebut respon dengan chat aku, akirnya kami saling ngechat sampe mlm tahun baru pun tiba, aku dan Rani pun masih saling chat dengan pembahasan yang selalu membuat tertawa sampai tak sadar bahwa aku sedang bersama sahabatku yang lagi duduk di suatu warung kopi di kota, di malam itu aku tau bahwa rani besok akan berulang tahun, aku menunggu sampai jam 00.00, dan jam itu pun tiba, aku mengucapkan selamat ulang tahun kepada rani, malam semakin larut hingga Rani pun berpamitan untuk istirahat dan kami pun saling mengucapkan selamat malam, aku dan sahabatku masin di warung tempat kami duduk, jam telah menunjukan jam 03.00 kami pun beranjak pulang ke rumah, sesampai di rumah akupun langsung melihat handphone kembali aku membuka Facebook kembali untuk melihat koleksi foto rani, dalam sendiri aku tersenyum melihat koleksi foto-foto rani, di dalam foto rani terlihat cantik, manis, dewasa, ke ibuan, pokoknya sempurna layaknya sosok wanita idaman, dan tak terasa jam pun menunjukan pukul 05.00 aku pun berusaha  untuk istirahat.
Pagi pun tiba aku terlambat bangun jam sudah menunjukan pukul 09.00 aku pun bergegas bangun dan mengambil handphone setelah aku lihat ternyata rani sedang online, aku pun mencoba untuk memberanikan diri menyapa rani, dan ternyata rani pun membalas chat yang aku kirim, kami pun tak henti-hentinya saling membalas seperti lagi membaca buku selalu ada bahan yang di ceritakan,
Hari ke 3, kami pun mulai saling memperhatikan dan saling menegur, tanpa di sengaja aku pun bertanya kepada rani, apah dia sudah memiliki pasangan, dan dia menjawab belim memiliki pasangan, dalam hati terasa bahagia yang tak terkira karena wanita yang di idamkan ternyata belum ada yang memiliki, dan begitu juga sebaliknya rani bertanya kepadaku apakah aku sudah memiliki pasangan, dan aku pun menjawab belum ada yang mengisi hati ini, karena setelah berpisah dengan kekasihku 6 bulan yang lalu aku takut untuk manjalin sebuah cinta lagi, tapi etah mengapa rani bisa merubah segalanya, yang awanya takut untuk menjalin cinta kini hilang semua se akan rani meyakinkan tak mungkin ada kekecewaan, dan rani pun bertanya selama ini tidak pernah menelfon seorang wanita, aku menjawab tidak dan aku pun memberanikan diri untuk meminta no telphon rani, dan rani pun memberikan no telphonnya, aku pun merasa bahagia ternyata rani selalu merespon apa yang aku Tanya, jantung berdebar kencang seperti lari marathon 10 KM, aku pun memberanikan diri untuk menelphon rani, rani pun mengangkat telphon dengan nada agak sedikit canggung aku pun mencoba menenangkan diri dan mulai menyapa, sampai akhirnya kita bisa nyaman bercerita, tertawa, canda, kami saling menelphon di hari-hari selanjutnya, aku dan rani sanggup telphonan hingga ber jam-jam sampay batre low, setelah aku dan rani bisa sama-sama nyaman di hari berikutnya aku mencoba memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan yang ada, dan ternyata rani membalas rasa yang aku ungkapkan, aku dan rani pun jadian kami mulai mengenal satu sama lain, saling menceritakan tentang masa lalu, sampai tak ada yang terlewatkan saling jujur tentang apa kekurangan masing-masing dan kelebihan masing-masing, setiap hari aku dan rani saling komunikasi tanpa ada waktu yang tersisa hamper 24jam kami komunikasi.
hari berganti hari, minggu berganti minggu bulan berganti bulan, aku dan rani menjalani hbungan ini dengan bahagia aku dan rani berkomunikasi setiap hari tanpa henti, tak pernah kehabisan bahan otak kami seperti kamus selalu ada cerita tanpa henti, walau aku dan rani mempunyai kesibukan masing-masing tapi kami tetap komunikasi seperti tak ada kesibukan, aku bekerja sebagai buruh di suatu perusahaan sedangkan rani bekerja di rumahnya bisa di bilang rani seseorang yang mandiri tanpa ketergantungn dengan orang tua walau dia tinggal dengan orang tua tapi dia mempunyai usaha sendiri untukk membantu orang tua dan untuk dirinya sendiri, aku dan rani saling memberi motifasi dan saling mengingatkan seling memperhatikan sampai sedetil mungkin,
waktu terus berlalu sampai di bulan puasa dimana rani memiliki aktifitas yang padat tapi kami masih saling komunikasi 1bulan penuh puasa kami tetap menjalani dengan kebahagiaan yang sempurna, karena baru rani yang bisa membuat aku merasa hidup, dan semangat menjalani kehidupan, tiba di waktu berlebaran, aku dan rani subuk dengan tamu yang hadir di rumah, aku bertanya kepada rani, boleh kah aku datang ke rumah mu, rani menjawab jangan karena rani tidak pernah kedatangan seorang cowok ke rumah mau itu teman atau pacar, aku pun meng iakan, lebaran berjalan ternyata rani bertanya balik bolehka jika rani datang dan aku langsung menjawab boleh kenapa tidak karena aku dan rani sudah berkomitmen untuk serius menjalani hubungan ini ke jenjeng pernikahan, ternyata bener rani datang ke rumahku dengan adiknya langsung berkenalan dengan keluargaku dan ada saudara juga karena suasana rumah lagi rame para saudara ada di rumah, aku dan rani pun bercerita di ruangan lain, dan sore pun tiba rani berpamitan untuk pulang rani menyalami semua orang yang ada d rumahku tanpa sungkan, aku sungguh bahagia karena baru rani se orang wanita yang berani datang ke rumah dan baru rani pula yang berani bersalaman dngan orang tuaku, bahagia ini tak bisa di ungkapkan lagi, lalu rani pun berajak pulang aku dan rani mulai berkomukasi lagi, keesokan harinya ketika sahabatku datang kerumahku aku mengajak pergi ke rumah rani tanpa sepengetahuan rani, aku pun bertanya pada rani dimana sekarang, rani menjawab di rumah, aku dan sahabatku pun beranjak menuju rumah rani,ketika di depan rumah rani, rani pun terkejut melihat aku nekat datang kerumah rani, aku dan sahabatku di persilahkan masuk dan kami bercerita di dalam rumah rani, tk terasa sore pun tiba aku dan sahabatku pun berpamitan untuk pulang dan kami pun beranjak pulang, setah itu kami trus berkomunikasi seperti biasa tanpa ada yang berbeda,seteh lebaran rani sering datang kerumah sendiri atau pun dengan adiknya, setiap minggu dia datang kerumaku, sampai di suatu hari aku mengajak rani jalan-jalan dan rani pun bersedika jalan,aku menjemput rani kerumahnya,  aku dan rani pergi  kesuatu tempat kami berhenti di sebuah rumah makan baru rani wanita yang aku bawa makan ke tempat itu, kami sangat bahagia lalu aku dan rani jalan ke pantai di situ aku dan rani bercanda, tawa sambil melepaskan beban yang ada, sungguh kebahagiaan yang tak bisa ternilai, aku berkata dalam hati ini suatu kebahagiaan yang belum pernah ku dapatka, lalu aku melihat wajah rani dan aku mengucapkan, aku mencintaimu karena ALLAH mau kah kamu menjadi istriku, rani tersenyum dan rani pun menjawab aku mau menjadi istrimu, kebahagiaanku pun semakin bertambah dan aku semakin bersemangat,sore pun tiba aku mengatakan kepada rani kenapa waktu ini terlalu cepat berlalu, rani pun tersenyum dan menjawab karena kita sama2 bahagia dan tidak mau terpisahkan, biar maut yang memisahkan kita, dan kami pun berkomitmet untuk bersama tak ada yang memisahkan kami selain maut, dan kai pun beranjak pulang karena watu sudah hamper magrib, dan sampai di rumah rani pas azan magrip dan aku pun langsung berpamitan pulang, setelah sholat isya kmi berkomunikasi hingga malam begitu seterusnya,.
2 bulan sebelum tahun baru berikutnya aku ada mendengar kalau rani akan di carikan jodoh oleh kluarganya dan aku pun bertanya pada rani apa itu benar, rani pun menepin semua yang aku tanyakan, dalam hati aku bertanya apa yang sebenarnya terjadi? Karena sebelumnya semua kluarga rani setuju dengan hubungan kami dan orang tua ku pun setuju sedangkan aku masih berusaha kerja tanpa ada asa lelah untuk meminang rani, waktu trus berjalan tapi hubungan aku dan rani tak seperti biasa, mulai banyak perselisihan apa yang sebenarnya yang terjadi.
Tahun baru pun tiba setelah tahun baru aku dan rani berkomitmen untuk tunangan antara aku dan rani, aku member cincin kepada rani sebagai ikatan bahwa aku serius menjalani hubungan ini, rani pun menerimanya karena kami pernah berjanji hanya maut yang memisahkan kami, dan aku mencintai rani karena ALLAH, beberapa hari dari situ rani kedatangan tamu rombongan ternyata itu orang yang di jodohkan dengan rani, awalnya rani tidak pernah open karena tidak  ada pikiran rani sampai di situ, ke esokan harinya rani di panggil dengan kakaknya dan di beri tau bahwa yang datang kemarin orang yang akan di jodohkan dengannya, rani hanya terdiam tak ada respon, aku menghubungi rani aku bertanya pada rani karena hati ini mulai tak ada ketenangan lagi hati sudah berkata-kata bahwa yang hadir kemarin adalah orang yang mau di jodohkan terhadap rani, ketika aku bertanya pada rani, rani tetap menolak pertanyaanku, dan awalnya rani menolak perjodohan itu karena rani ingat janjinya hidup denganku, entah kenapa di hari berikutnya rani berkata padaku, aku bukan yan terbaik untukmu aku terpaksa mengikuti keinginan orang tuaku ini untuk kebahagiaan orang tuaku dan saudaraku, biarlah kebahagiaanku hancur, dan akirnya rani dan lelaki yang di jodohkan itu menjalin suatu hubungan, aku dan rani terpisah aku memilih hidup sendiri, rani bersama orang lain, mungkin kesendirianku itu lebih baik, aku menyadari bahwa aku bukan orang kaya yang bisa memenuhi semua kebutuhan dan aku hanya manusia biasa yang banyak memiliki kekurangan.
Hingga saat ini pemuda ini memilih memutuskan untuk sendiri, pemuda ini bukan tidak bisa mencari yang lain, karena pemuda ini takut pada janji yang telah di ucapkan, ALLAH maha mendengar, juga Maha Melihat.
Jangan pernah mengucapkan janji jika tidak bisa untuk menepati karena janji adalah hutang yang di bawa sampai Akhirat
Cerpen ini saya persembahkan buat Alm.NORMA DAENNA, Beliau seorang abang dan ini cerpen pertama saya yang tidak sempat beliau baca, tapi beliau sempat menemani saya membuat cerpen ini mulai dari jam 01.30 s/d 03.30 pagi alau dari kejauhan dan satu hari setelah pembuatan cerpen ini beliau telah pergi untuk menghadap ALLAH SWT, sema beliau di tempatkan yang layak di sisi ALLAH SWT, dan amal ibadahnya di terima, Amiin
Jika para sahabat ingin cerita hidupnya di tulis agar bisa di kenang bisa hubungi kami,
Terima kasih, semoga para sahabat terhibur, nantikan di cerita selanjutnya.

               30, April 2019
               Penulis; PUTRA
               Penerbit; Inspirasi Diri
                                Sentuhanputra.blogspot.com
               Facebook; Anak Rantau
               WhatsApp; 0852 6253 1965

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Cerpen yang bagus... Semoga bisa terus memberikan karya2 terbaik buat pembacanya... Amin .

Kisahnya sama dengan ku..

Unknown mengatakan...

youp,,, trimakasih gan,, ni cerpen pertama ane,, semoga kedepan bisa lebih baik gan